Review buku Haruki Murakami: Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya
Setelah membaca buku ini, saya sampai di kesimpulan bahwa (ternyata) saya suka membaca karangan Bapak Haruki Murakami. Awal baca karangan dia yg lain dan 'Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya' ini, saya merasa bahwa penulisan dia terlalu detail, kadang malah seperti ngelantur kemana mana. Tapi ternyata di situlah daya tariknya. Dengan penulisan yg terlampau detail justru membuat pembaca mudah menikmati dan mengikuti alur, mengalir begitu saja dan jatuh dalam cerita yang tampak tidak seperti cerita belaka. Meski alurnya maju mundur (di buku ini) tapi itu tidak menjadi masalah karena balik lagi, dia sungguh memaparkan segala detail dengan teliti. Buku ini mengangkat masalah tentang seorang Tsukuru Tazaki yang menderita sakit hati semasa muda hingga usianya menginjak 36 tahun. Sakit hati karena didepak oleh teman sepergaulannya tanpa alasan yang jelas. Sakit hati yang membawa dia selalu berdiri di jurang kematian, tiap harinya. Hanya ingin mati. Mungkin bagi sebagia...