Review buku Haruki Murakami: Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya
Setelah membaca buku ini, saya sampai di kesimpulan bahwa (ternyata) saya suka membaca karangan Bapak Haruki Murakami. Awal baca karangan dia yg lain dan 'Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya' ini, saya merasa bahwa penulisan dia terlalu detail, kadang malah seperti ngelantur kemana mana. Tapi ternyata di situlah daya tariknya. Dengan penulisan yg terlampau detail justru membuat pembaca mudah menikmati dan mengikuti alur, mengalir begitu saja dan jatuh dalam cerita yang tampak tidak seperti cerita belaka. Meski alurnya maju mundur (di buku ini) tapi itu tidak menjadi masalah karena balik lagi, dia sungguh memaparkan segala detail dengan teliti.
Buku ini mengangkat masalah tentang seorang Tsukuru Tazaki yang menderita sakit hati semasa muda hingga usianya menginjak 36 tahun. Sakit hati karena didepak oleh teman sepergaulannya tanpa alasan yang jelas. Sakit hati yang membawa dia selalu berdiri di jurang kematian, tiap harinya. Hanya ingin mati. Mungkin bagi sebagian orang yang membacanya akan merasa sakit hati yg digambarkannya terlalu berlebihan, karena sesungguhnya itu hanya sakit hati karena kehilangan teman di masa SMA. Tapi saya pribadi, sedikit tidaknya mampu memahami perasaan kosong yg dialami Tsukuru (karena alasan pribadi). Singkat cerita, berkat bantuan teman kencannya, Tsukuru yg berusia 36 tahun akhirnya berani mencari tahu mengapa ia didepak, kejadian macam apa yg telah terjadi 16 tahun yang lalu.
Dari inti cerita saya cukup puas dengan akhirnya. Ia mendapat penjelasan mengapa didepak dan sebagainya. Tapi ada masih banyak kejanggalan yang dibiarkan berlalu begitu saja oleh Haruki Murakami. Seperti sosok Haida, cerita tentang ayah Haida di masa lalu, kemampuan spiritual pianis Midorikawa (siapa dia sebenarnya), dan mimpi serta hubungan cerita manusia berjari enam. Entah kenapa semuanya terasa seperti berhubungan namun juga tidak. Buku dengan jumlah 345 halaman ini tetap tidak cukup untuk memuat seluruh penjelasan dari pikiran Haruki Murakami.
Tapi secara keseluruhan, saya menyukainya. Buktinya saya cepat tenggelam dalam cerita dan hanya memakan waktu kurang dari 5 jam (yang dikalkulasikan dalam 2 hari) untuk tuntas membaca isinya.
💝
Komentar
Posting Komentar