Self-Branding

Apa itu self-branding? Apa pentingnya self-branding? Self-branding adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi atau keadaan dimana seseorang menampilkan atau menggambarkan dirinya di publik. Istilah self-branding sendiri biasanya marak digunakan di kalangan para selebriti/influencer muda namun kini juga sudah banyak dikenal oleh milenal pada umumnya.

Orang-orang mulai menggunakan akun sosial medianya untuk melakukan self-branding karena lebih mudah diakses dengan jangkauan yang luas. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan sekali kemudian ditinggalkan namun dilakukan terus menerus hingga membentuk suatu image yang nyata dan melekat. Image yang dibangun tentu saja berbeda dan unik untuk tiap individu, tergantung latar belakang tujuannya. Sadar atau tidak sadar, orang-orang yang aktif menggunakan sosial media sedang dan telah membentuk brand diri mereka, dilihat dari aktivitas dan muatan postingan yang diunggah.

Ada yang sering mengunggah postingan terkait KPop, Kdrama dan semua tentang Korea sehingga dijuluki ‘bucin korea garis keras’, ada yang selalu mengunggah quotes-quotes sedih, galau dan akhirnya dijuluki ‘sad boy’. Julukan yang melekat kelihatannya sepele namun itulah bagian dari brand diri. Self-branding sendiri penting tergantung bagaimana cara kamu melihatnya, biasanya self-branding yang unik dan menarik bisa mendatangkan cuan, apalagi kalau brand yang kamu bangun sesuai dengan value dan visi-misi suatu perusahaan tertentu. Oleh karena itu, orang-orang yang menyadari ini telah memulai positive self-branding sejak awal. Contohnya membangun akun sosial media yang fokus travelling, merekomendasikan buku, review skin care & make-up, membagikan tulisan motivasi, berbagi ilmu di bidangnya, review tempat makan enak dan masih banyak lagi. Jangkauan audiens yang luas membuat self-branding seperti ini nantinya akan membuat cuan datang menghampiri.

Seperti yang sedang saya lakukan saat ini. Memulai menulis kembali, merangkai pikiran semrawut dalam otak ke dalam tulisan dan mengunggahnya. Saya sadar ini penting untuk masa depan, karena hingga saat ini saya belum menyerah akan mimpi kecil yang ingin berkecimpung di dunia jurnalistik. Tulisan saya nantinya juga bisa menjadi portofolio penyerta ketika melamar kerja. Saya sadar ini sedikit terlambat, tapi seperti frasa klasik yang sering kita dengar, “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.” Biarkan saya menghibur diri dengan menganggap tulisan ini sebagai pembuka blog dan motivasi awal untuk rajin menuangkan pikiran random yang ada di kepala.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

 

K. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review buku Haruki Murakami: Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya

OPINI- INTROVERT, Bawaan lahir atau impact lingkungan?